Wilayah administratif di Indonesia bernama Siboro

-

Ada berapa wilayah administratif (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi) di Indonesia yang bernama Siboro? Menurut data BPS tahun 2016 hanya ada satu, yaitu Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa Siboro ini memang milik marga Siboro.

Penyandang marga Siboro sehari-hari sering juga dipanggil "boro". Iseng-iseng ingin tahu juga ada berapa wilayah administratif di Indonesia bernama "Boro". Menurut data yang sama, ternyata ada wilayah-wilayah berikut yang bernama "Boro" yang setahu kami tidak ada hubungannya dengan marga Siboro:

- Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur
- Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur
- Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Selain itu, ada dua desa Boro berikut dengan tambahan kata di namanya:

- Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah
- Desa Boro Kulo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

Sedangkan nama wilayah yang mengandung "boro" cukup banyak walau setahu kami tidak ada hubungannya dengan marga Siboro, yaitu sebagai berikut:

- Provinsi: tidak ada
- Kabupaten/kota; tidak ada
- Kecamatan: Siborong-borong (Kab. Tapanuli Utara), Boronadu (Kab. Nias Selatan), Borobudur (Kab. Magelang), Semboro (Kab. Jember), Mamboro (Kab. Sumba Tengah), Borong (Kab. Manggarai Timur), Sinjai Borong (Kab. Sinjai), Limboro (Kab. Polewali Mandar), Simboro (Kab. Mamuju)
- Desa/kelurahan: Hilimborodano, Godung Borotan, Siborong-borong I, Pasar Siborong-borong, Siborong-borong II, Amborokan Pane Raya, Borowosi, Siborboron, Borogojol, Boros, Seboro (Kec. Sadang), Seboro Pasar, Seborokrapyak, Borobudur, Seloboro, Borongan, Temboro, Keboromo, Semboro, Seboro (Kec. Krejengan), Temboro, Borok Toyang, Dasan Borok, Kaboro, Boronubaen, Boronubaen Timur, Borokanda, Boroko, Boroko Timur, Boroko Utara, Limboro (Kec. Banawa Tengah), Borone, Lemboroma, Mamboro, Mamboro Barat, Borong (Kec. Hero Lange-lange), Borong Rappoa, Borongloe, Borongtala, Borong Lamu, Borong Pa'lala, Borong (Kec. Manggala), Lembang Salu Boronan, Borong, Boro-boror, Boro-boro Lameuru, Damai Laborona, Wakinamboro, Waborobo, Limboro Rambu-rambu, Limboro (Kec. Limboro), Simboro, Borona, Borogerba, Borobaha, Meborok, Boroges.

Menarik untuk diketahui bahwa desa Seboro di Kecamatan Sadang, Kabupated Kebumen, Jawa Tengah, disebut sebagai desa "Siboro" pada STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH-INDIË OVER HET JAAR 1890 (Lembaran Negara Hindia Belanda tahun 1890) No.115 halaman 95:

Afdeeling Keboemen: District Keboemen:

9. het bosch Wagerdoewoer, grenzende:
ten Noorden: aan de residentie Banjoemas;
ten Oosten: aan de kali Polodadi;
ten Zuiden: aan liet gehucht Tenggang;
ten Westen: aan houwvelden van de dessa Siboro en aan de resitentie Banjoemas;

 

Terjemahan

Dinas Keboemen : Kabupaten Keboemen :

9. Hutan Wagerdoewoer, berbatasan dengan :
ke Utara: di kediaman Banjoemas;
ke Timur: di kali Polodadi;
ke selatan: di dusun Tenggang;
ke arah Barat: di ladang-ladang di Dessa Siboro dan di daerah perlawanan Banjoemas;

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenai situs "Marga Siboro"

-
Situs "Marga Siboro" ini membahas seputar asal-usul marga Siboro. Siboro (Surat Batak: ᯘᯪᯅᯬᯒᯬ) adalah salah satu marga Batak, Sumatera Utara. Marga ini terdapat dalam masyarakat Toba dengan namamarga "Siboro", masyarakat Pakpak dengan nama marga "Cibro"/"Cibero", masyarakat Karo dengan nama marga "Tarigan Sibero", masyarakat Simalungun dengan nama marga "Purba Siboro". Marga ini juga terdapat di masyarakat Gayo, Alas, Singkil dengan nama marga "Cibro". Dari silsilah (tarombo) marga Siboro yang ada saat ini, diperkirakan marga Siboro dimulai pada paling tidak abad ke-16 dari keturunan Datu Parulas Parultop marga Purba Sigulangbatu , yang adalah generasi ke 12 terhitung dari Si Raja Batak: 1) Si Raja Batak, 2) Raja Isumbaon, 3) Sorimangaraja, 4) Tuan Sorba Dibanua, 5) Toga Sumba (Sumba II), 6) Toga Simamora, 7) Toga Purba, 8) Purba Sigulang Batu, 9) Partali Ganjang (Parlangka Jolo), 10) Guru Sotongguon, 11) Somalat...
Baca selengkapnya

Siboro versus Lumban Raja (2)

-
Gambar
Oleh  Drs. Djabintang Hasiholan Siboro  (11 Mei 2024) Editor tata bahasa: Arnold Siboro Penegasan dan pernyataan sikap kita mengenai kebenaran sejarah marga Siboro sebagai keturunan DPP Purba Sigulang Batu, bukan DPP yang lain dan bukan pula DPP versi Nainggolan Lumbanraja adalah sebagai berikut: A. IDENTITAS ATAU JATI DIRI MARGA SIBORO. 1. Marga Siboro dimanapun berada di 8 penjuru angin yang berasal usul dari Sagala, Kecamatan Siajur Mula Mula, Kabupaten Samosir, adalah keturunan dan darah daging dari Op. Datu Parulas Parultop (DPP) marga Purba Sigulang Batu, bukan DPP marga lain. Di Sagala Op. DPP menikah dengan putri dari Raja Jolo bergelar Tuan Mula Ni Huta II marga Sagala Hutabagas. Beliau adalah sebagai pewaris hak kesulungan dan pewaris harajaon diantara marga Sagala namahaha maranggi, yaitu Sagala Hutaruar, Sagala Hutabagas dan Sagala Hutaruar. Ompung boru kita yang sdh menjadi istri Op. DPP bernama Asang Pagar, boru Sagala Hutabagas 2. Yang menyandang nama marga Sibo...
Baca selengkapnya

Huta Haranggaol: Tempat asal marga Siboro

-
(Tulisan ini dikutip dari tulisan Drs. Djabintang Hasiholan Siboro ) Seusai berkunjung ke Kuba Perdagangan, perjalanan dilanjutkan ke kampung (huta) dari Op.DPP yang dahulu bermukim di kampung (huta) Siboro Gaung-Gaung.  Penulis malah sudah 2 kali berkunjung ke huta Siboro Gaung-Gaung yang berada di sebuah puncak bukit. Letak Bukit Siboro Gaung-Gaung persis dibelakang  pekan/tiga/onan Haranggaol dengan jarak kurang lebih 1 km.  Di kaki bukit terdapat 3 kampung marga Purba Siboro, salah satunya dinamai “Huta Siboro”, kampung orang tua dan leluhur almarhum Ir. Rusman Purba Siboro.  Bukit Siboro Gaung-Gaung dari semua sisi sangatlah terjal. Kalau mau mendaki ke bukit itu tidaklah mudah, harus memegang batang daun-daunan atau rumput ilalang.   Jadi harus berhati-hati, karena kalau tidak bisa terjatuh. Mendaki bukit ini rasanya seperti merayap dan menggantung (gaung-gaung), mungkin karena itu bukit ini disebut “Siboro Gaung-Gaung”. Menjelang puncak bukit, kita ...
Baca selengkapnya