Siboro, gelang merah-putih dalam tradisi Asiria



Dalam tradisi bangsa Asiria, setiap tanggal 25 Maret adalah hari perayaan "Siboro" (disebut juga Suboro), yaitu kabar baik sukacita perawan Maria. Katanya "Siboro" dalam bahasa Suryani berarti Kabar Sukacita, Pengumuman, atau Kabar Baik.

Dalam Tradisi Gereja Suryani, pada malam Siboro, segala macam biji-bijian dikumpulkan dari ladang dan dicampur dalam adonan untuk membuat roti yang diberkati oleh seorang imam. Pada Hari Siboro, benang putih dan merah dililitkan dan dikenakan. Gelang dari benang ini juga disebut Siboro. Benang putih melambangkan sifat ilahi dan kemurnian Tuhan Yesus Kristus. Benang merah melambangkan sifat manusia. Yesus Kristus disalibkan untuk keselamatan umat manusia. Benang merah dan putih dijalin untuk melambangkan sifat ilahi yang bersatu dengan sifat manusia melalui Maria.

Benang Siboro yang dililitkan dengan warna putih dan merah dikenakan di pergelangan tangan atau leher hingga Paskah (“Nuhomo” dalam bahasa Suryani), lalu dibakar pada hari Senin Paskah.

Di beberapa daerah, digunakan untaian warna putih, merah, dan hitam. Menurut berbagai penafsiran, ketiga warna ini merujuk pada Tritunggal Mahakudus. Menurut beberapa orang, hitam menunjukkan penderitaan dan kematian Yesus Kristus, merah menunjukkan darah-Nya di kayu salib, dan putih menunjukkan kemurnian dan keilahian-Nya.

Apakah ada hubungan antara Siboro di Asiria dan Siboro di Batak? Kami tidak tahu, tapi entah kebetulan atau tidak, merah, putih dan hitam diketahui adalah warna Batak, yang ada di bendera Batak. Benang dengan 3 warna ini disebut "bonang manalu" atau "sitolu bolit".

Bonang Manalu dijalin atau dipilin menjadi satu kesatuan. Bonang artinya benang dan Manalu dari kata Ma & Tolu, tiga menyatu satu dalam satu kesatuan. Warna Putih, Merah dan Hitam merupakan warna utama dan dominan bagi Suku Batak 

Warna Putih, Merah dan Hitam mempunyai arti dan makna sebagai berikut :

1. PUTIH: Sebagai perlambang kesucian, kebenaran, kejujuran dan ketulusan (sohaliapan, sohapurpuran), juga simbol kosmologi Banua Ginjang (dunia atas).
2. MERAH: Sebagai perlambang kekuatan (hagogohon) dan keberanian, simbol Banua Tongah (dunia tengah).
3.HITAM: Sebagai perlambang kerahasiaan (hahomion), kewibawaan dan kepemimpinan, simbol Banua Toruh (dunia bawah).

Referensi:

- https://syriacpress.com/blog/2021/03/25/suryoyo-traditions-siboro-the-annunciation-of-the-blessed-virgin-mary/
- https://syriacpress.com/blog/2022/04/08/suboro/
- https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/sitolu_bolit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenai situs "Marga Siboro"

Huta Haranggaol: Tempat asal marga Siboro

Datu Parultop dan Datu Parulas (1)