Tempat bernama Siboro di Mentawai menurut tulisan tahun 1880

Pada tulisan berjudul "On the Relations of the Indo-Chinese and Inter-Oceanic Races and Languages" di The Journal of the Anthropological Institute of Great Britain and Ireland, Vol. 9 (1880), pp. 254-289 terbitan 1880, yang ditulis oleh A. H. Keane, ada disebut "Siboro":

This remark has just been most unexpectedly confirmed by the account of the Mentawey people given us in his new work on "The Malay Archipelago" by C. B. H. von Rosenberg. These islanders, occupying the Siboro, Péra and Pageh groups about 70 miles off the West Coast of Sumatra between 1°-3°50' S. latitude, he describes as not only almost totally distinct from the surrounding Malay peoples, but in physique, language, habits and customs strikingly like the Eastern Polynesia.

Nama "Siboro" ini sepertinya adalah nama tempat atau pulau di kepulauan Mentawai, sebab ditulis bahwa ditempati oleh penduduk pulau (islanders). Lagipula Pageh sepertinya adalah pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan sekarang, dan Péra sepertinya pulau Sipura atau Sipora sekarang.

Jika kita lihat buku "The Malay Archipelago" tulisan C. B. H. von Rosenberg (dalam bahasa aslinya bahasa Belanda, berjudul "Der Malayische Archipel", bisa didownload dalam kondisi yang lebih baik dari sini), yang menjadi referensi tulisan di atas, tertulis sebagai berikut:

Zur näheren Beschreibung der Mentäwej-Gruppe und ihrer Bewohner übergehend, bemerken wir, dass dieselbe zwischen 1° und 3° 40' südlicher Breite und 98° 30' und 100° 40' öfllicher Länge von Greenwich liegt und durch 4 grosse und einer Anzahl kleiner Eiländer gebildet wird. In ihrer Reihenfolge von Norden nach Süden führen fie die Namen: Siberut, Pöra, Nord- und Süd-Pägeh. 

Siberut (Mentaweh und Nord-Pora auf den Karten, Sibero in der Landessprache), die grösste Insel, wird nördlich durch die Siberut-Strasse von den Bätu-Inseln und südlich durch die Seeblumenflrasse (Sea flower-street) von Pöra getrennt. Von den kleineren Inseln, welche es umringen, ifl das an der Südseite gelegene Eiland Karamatjet am bedeutendflen.

Terjemahan ke Bahasa Indonesia dengan bantuan DeepL.com dan ChatGPT:

Beranjak ke deskripsi yang lebih rinci tentang kepulauan Mentawai dan penduduknya, kami mencatat bahwa kepulauan ini terletak di antara 1° dan 3° 40' Lintang Selatan dan 98° 30' dan 100° 40' Bujur Timur dari Greenwich dan dibentuk oleh 4 pulau besar dan beberapa pulau kecil. Secara berurutan dari utara ke selatan, pulau-pulau tersebut memiliki nama: Siberut, Pöra, Pägeh Utara dan Pägeh Selatan.

Siberut (Mentawai dan Pora Utara di peta, Sibero dalam bahasa lokal), pulau terbesar, dipisahkan dari Kepulauan Bätu di sebelah utara oleh Selat Siberut dan dari Pöra di sebelah selatan oleh Selat Kembang Laut. Dari pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, yang paling penting adalah pulau Karamajat di sisi selatan.

Jadi menurut buku tulisan C. B. H. Rosenberg yang menjadi referensi, yang ditulis sebagai "Siboro" oleh A. H. Keane adalah "Siberut" yang disebut Sibéro oleh orang lokal. Menurut The Australian Journal of Anthropology, Vol. 10(1). 1999, John Crisp pada tahun 1799 menuliskan bahwa orang-orang di pulau-pulau Pagai (Poggy) menyebutnya "Sybee" dan William Marsden pada tahun 1811 menyebutnya "Si Biru".

Mengapa A. H. Keane menyebut Sibero menjadi Siboro? Apakah "Siboro" (Siberut yang disebut Sibero dalam bahasa lokal menurut C. B. H. Rosenberg) di Mentawai ini ada hubungan dengan marga Siboro? 

Sepertinya tidak. 

Tapi bagaimanapun nama pulau ini pernah disebut dengan nama yang sama dengan marga Siboro, jadi kami tinggalkan catatan ini di sini.

(Foto sekedar ilustrasi, diambil dari https://travel.okezone.com/read/2022/06/26/406/2618003/tradisi-unik-suku-di-indonesia-meruncingkan-gigi-hingga-culik-calon-pengantin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenai situs "Marga Siboro"

Datu Parultop dan Datu Parulas (1)

Huta Haranggaol: Tempat asal marga Siboro