Apakah Datu Parutop dan Datu Parulas Parultop orang yang sama?
Berikut jawaban dari Drs. Djabintang Hasiholan Siboro:
Purba Pakpak di Simalungun adalah keturunan dari Datu Parultop. Setelah menjadi raja di Pematang Purba Simalungun, sebutannya adalah Raja Tuan Pangultop Ultop. Semula arti Purba Pakpak adalah Purba Hun Pakpak (Purba yang datang dari Pakpak). Pertanyaannya: Purba yang datang dari Pakpak (dari Tuntung Batu Dairi) ini siapa? Itulah Datu Parultop. Beliau sebelum sampai di Pematang Purba Simalungun pernah tinggal di Tuntung Batu Pakpak. Lalu disana kawin dgn boru Sambo, putri dari Raja marga Sambo. Dari hasil perkawinan ini lahirlah seorang putra bernama Cibro. Tampaknya mirip, tapi sesungguhnya tdk ada kaitan makna antara Cibro dengan Siboro. Menurut keterangan salah seorang marga Cibro, Cibro artinya kecebong. Katanya Cibro waktu kecil sangat nakal/bandel, maka dijulukilah dia dgn nama Cibro. Sedangkan Siboro, awalnya ada hubungannya dgn nama huta/kampung, yaitu Huta/Kampung Siboro Gaung Gaung di Haranggaol (Langgiung).
Jadi Datu Parultop dan Datu Parulas (Datu Parulas Parultop, DPP) bukan satu oknum, melainkan 2 orang bersaudara kembar. Mereka adalah anak dari Somalate (Tuan Raja Doli) asalnya Tipang Bakkara Humbang Hasundutan. Marga Cibro dan marga Purba Pakpak, leluhurnya adalah Datu Parultop dan pada sisi yang lain, marga Siboro, marga Lumbanraja dan marga Girsang adalah keturunan DPP. Memang harus diakui, berhubung keduanya bersaudara kembar yang wajahnya mungkin sangat mirip, sehingga orang orang ketika itu sulit membedakan yang mana Datu Parultop dan yang mana Datu Parulas (DPP).
Kalau ada pengakuan marga Purba Pakpak bahwa mereka adalah keturunan DPP yang di Perdagangan itu tdk apa apa, karena keturunan dari 2 kembar bersaudara ini memang sulit membedakan, yang mana Datu Parultop dan mana DPP.
(Gambar adalah sekedar ilustrasi, diambil dari https://pixabay.com/photos/batak-culture-to-travel-travel-5037866/)
Komentar
Posting Komentar